Situbondo ~ Upaya panjang dan konsisten Satlantas Polres Situbondo dalam membasmi balap liar akhirnya menunjukkan hasil signifikan dan mulai dirasakan langsung oleh masyarakat. Selama bertahun-tahun, dua titik utama ~ Jalan Argopuro dan Jalan Basuki Rahmat ~ identik dengan keramaian aksi kebut-kebutan setiap malam Sabtu dan Minggu. Namun dalam beberapa pekan terakhir, pemandangan yang selama ini dianggap “tak mungkin berubah” itu perlahan bergeser. Kedua ruas jalan kini tampak lebih tenang, sepi, dan kembali aman bagi pengguna jalan.
Perubahan situasi ini tidak datang dalam waktu singkat. Ia merupakan hasil dari strategi bertahap dan sistematis yang dilakukan aparat kepolisian dalam beberapa minggu terakhir. Mulai dari perubahan pola patroli, pendataan pelaku, pemetaan jalur rawan, hingga koordinasi cepat dengan warga setempat ~ semuanya menjadi rangkaian upaya yang membuahkan hasil nyata di lapangan.
Kondisi Kota Mulai Kondusif, Warga Rasakan “Angin Segar”
Warga di sekitar Jalan Argopuro dan Basuki Rahmat menyebut perubahan ini sebagai “angin segar” setelah bertahun-tahun harus hidup berdampingan dengan deru knalpot bising, kerumunan remaja, hingga motor tanpa knalpot yang melintasi jalan kota pada kecepatan tinggi. Tak sedikit warga yang mengaku sempat pasrah karena balap liar seolah menjadi rutinitas yang sulit diberantas.
Namun kini, suasana berganti drastis. Malam akhir pekan yang biasanya riuh telah berubah menjadi malam yang lebih tenang. Jalan raya kembali berfungsi sebagaimana mestinya: ruang bagi pengguna jalan, bukan arena balapan.
Banyak warga menyampaikan ucapan terima kasih kepada kepolisian karena penindakan balap liar bukan lagi sebatas wacana, tetapi disertai langkah nyata yang benar-benar dirasakan publik. Perubahan ini juga memperkuat pesan bahwa Polres Situbondo menempatkan keselamatan dan ketertiban masyarakat sebagai prioritas utama.
Strategi Penegakan Baru: Gabungan Penjagaan Titik Rawan dan Patroli Mobile

Satlantas Polres Situbondo menerapkan pola pengawasan baru yang dinilai lebih efektif daripada pola lama. Strategi ini mencakup:
Penjagaan khusus di titik rawan
Petugas disebar secara bergiliran di ruas jalan yang sering menjadi lokasi start maupun finish para pelaku balap liar.
Patroli mobile berkala
Kendaraan patroli bergerak menyusuri titik-titik penghubung untuk memastikan tidak ada kerumunan yang berpotensi memulai aksi.
Respons cepat atas laporan warga
Begitu ada laporan mencurigakan ~ baik dari masyarakat maupun jaringan intel lapangan ~ petugas langsung bergerak sebelum balapan dimulai.
Pendekatan terpadu ini memberikan efek kejut bagi para pelaku. Mereka tidak bisa lagi memprediksi pola patroli polisi karena jadwal dan rute terus berubah.
Pelaku Mulai Berpindah Lokasi: Desa Tenggir Jadi Sasarannya
Meski pusat kota mulai kondusif, fenomena balap liar tidak hilang total. Dari pantauan media Saromben.com, sejumlah pelaku justru memilih bergerak ke lokasi baru yang lebih sepi dan jauh dari tekanan warga kota. Target baru mereka berada di luar pusat keramaian, yakni di Jalan Mangaran, Desa Tenggir, Kecamatan Panji ~ sebuah jalan yang lurus, minim penerangan, dan kerap sepi pada malam hari.
Di lokasi inilah beberapa kelompok remaja mencoba menghidupkan kembali adrenalin balap liar. Mereka datang pada dini hari, membawa motor modifikasi, dan berkumpul dalam kelompok kecil.
Namun upaya itu tidak berlangsung lama.
Dalam operasi cepat akhir pekan lalu, petugas gabungan dari Satlantas Polres Situbondo dan Polsek Panji berhasil mengamankan sejumlah sepeda motor beserta para pelaku. Razia dilakukan tepat ketika aktivitas mulai memanas, sehingga menimbulkan efek kejut dan efek jera yang besar. Sejumlah kendaraan langsung dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Warga Desa Tenggir mengaku lega. Mereka menyebut operasi polisi berlangsung tegas, tetapi tetap terukur dan tidak menimbulkan kegaduhan.
Zona Pengawasan Berlapis: Memutus Pola Gerak Pelaku Balap Liar

Keseriusan polisi dalam mencegah kembalinya balap liar diwujudkan melalui pembentukan zona pengawasan berlapis. Kendaraan dinas ditempatkan di titik-titik strategis, antara lain:
Pertigaan lampu merah Argopuro
Ruas Barat Mapolsek Panji
Simpang empat Talang Panji Tengah
Jalur alternatif yang kerap dipakai pelaku untuk kabur
Penempatan ini tidak hanya berfungsi sebagai pengawasan fisik, tetapi juga menciptakan tekanan psikologis. Para pelaku akan berpikir dua kali sebelum memulai aksi karena mereka tidak lagi bisa membaca pola kehadiran aparat. Keberadaan mobil dinas yang terparkir di titik tertentu pada malam hari membuat situasi menjadi lebih terkendali.
Kasatlantas Polres Situbondo AKP Nanang Hendra Irawan menegaskan bahwa penindakan balap liar tidak hanya bersifat sementara, tetapi dirancang berkelanjutan. Tujuannya bukan sekadar membubarkan kerumunan, melainkan membangun kultur ketertiban di ruang publik.
Mengapa Polisi Sangat Intens Menindak Balap Liar?
Balap liar bukan sekadar pelanggaran lalu lintas. Ia mengandung berbagai risiko yang dalam banyak kasus berujung pada tragedi. Di berbagai kota, kecelakaan fatal akibat balap liar kerap merenggut nyawa, terutama remaja yang masih bersekolah.
Risiko tersebut mencakup:
Kecelakaan fatal pada pelaku maupun pengguna jalan lain
Gangguan ketertiban umum, terutama di malam akhir pekan
Potensi tindak kriminal di tengah kerumunan yang sulit dikontrol
Kerusakan fasilitas publik
Keluhan warga yang terus meningkat setiap minggu
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, tak heran bila Satlantas Polres Situbondo mengambil sikap tegas dan tidak kompromi.
Antusiasme dan Apresiasi Publik Mengalir Deras

Seiring dengan membaiknya situasi, apresiasi dari warga datang dari berbagai kalangan. Banyak masyarakat, terutama mereka yang tinggal dekat Argopuro dan Basuki Rahmat, mengaku kualitas hidup mereka meningkat. Tidur malam menjadi lebih tenang, tidak ada lagi suara knalpot bising yang memekakkan telinga hingga dini hari.
“Dulu hampir tiap malam Sabtu Minggu suara motor balap itu tidak pernah berhenti. Sekarang sudah terasa jauh lebih nyaman,” ujar seorang warga Argopuro yang enggan disebut nama.
Pengguna jalan pun merasakan hal yang sama. Mereka menilai perjalanan kini lebih aman, tanpa kekhawatiran tiba-tiba ada motor melaju kencang dari arah berlawanan.
Apresiasi publik ini menunjukkan bahwa penertiban balap liar bukan hanya tindakan represif, tetapi langkah yang sangat ditunggu dan diharapkan masyarakat Situbondo.
Kesimpulan: Perubahan Nyata, Harapan Baru
Perang terhadap balap liar memang belum selesai. Namun hasil yang terlihat dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa komitmen serius aparat mampu membawa perubahan nyata. Situbondo mulai memasuki fase baru: kota yang lebih tertib, lebih aman, dan lebih ramah bagi masyarakatnya.
Langkah ini diharapkan menjadi awal dari perubahan jangka panjang ~ perubahan yang tidak hanya menekan balap liar, tetapi juga membentuk kultur disiplin berlalu lintas yang lebih baik di masa mendatang.
https://Saromben.com













