Kisah Sukses Pedagang Bakso Urat Singonegaran, Dari Rombong Hingga Punya 4 Outlet

Redaksi

BANYUWANGI – Kisah inspiratif datang dari Singonegaran, Kabupaten Banyuwangi. Seorang pemuda bernama Doni Febrianto berhasil membuktikan bahwa usaha kecil yang digeluti dengan ketekunan bisa berbuah manis. Dari hanya berjualan keliling dengan rombong sederhana, kini ia dikenal sebagai juragan bakso urat dengan empat outlet dan puluhan karyawan.

Doni memulai usahanya sejak lulus SMP, mengikuti jejak kedua orang tuanya yang lebih dulu berdagang bakso urat. Setiap hari, ia berjualan di depan RSUD Blambangan Banyuwangi dengan menggunakan rombong. “Awalnya hanya meneruskan usaha orang tua. Setelah beberapa tahun, saya bisa melanjutkan kuliah sembari tetap jualan bakso urat,” kenangnya.

Perjalanan panjang itu tidaklah mudah. Puluhan tahun Doni tekun berjualan, berhemat, dan mengumpulkan modal. Hasilnya, kini ia mampu mengembangkan usaha hingga memiliki empat outlet bakso urat “Om Don” yang ramai pembeli. Bahkan, usahanya turut membuka lapangan kerja baru bagi puluhan karyawan.

“Menjadi pedagang bakso itu awalnya bukan cita-cita, tapi karena keterbatasan ilmu akademis saya tidak bisa bekerja di perusahaan. Akhirnya ikut orang tua jualan bakso, dan lama-lama buka sendiri,” ungkap Doni.

Menurutnya, kesuksesan pedagang bakso Singonegaran tak lepas dari sikap ulet, tekun, sabar, dan pantang menyerah. Banyak rekan seprofesi di lingkungannya juga berangkat dari latar belakang yang sama, yaitu pedagang bakso keliling, sebelum akhirnya sukses membuka usaha besar.

Kini, profesi pedagang bakso urat bukan lagi dipandang sebelah mata. Bahkan, sudah menjadi impian baru bagi banyak pemuda di Banyuwangi. Dari yang awalnya dianggap profesi kepepet, kini menjadi jalan sukses yang bisa mengangkat taraf hidup keluarga.

“Ya, suksesnya pedagang bakso itu karena sikap ulet, prihatin, dan tidak gampang frustrasi,” tutup Doni.

Baca Juga:
LBH Cakra Situbondo Soroti Lambatnya Penertiban Tambang di Desa Bugeman : Ada Apa di Balik Keterlambatan?