TILUK MAPOJI – Tikus Buluk Maling Pondokan Haji KPK dan Pembersihan Total Pelaksanaan Ibadah Haji

Redaksi

Oleh: HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy

Cicit Sayyid Ali Murtadho dari Jalur Bapak.
Cicit Pangeran Kanduruhan Raja Sumenep bin Raden Fatah Sultan Demak bin Prabu Brawijaya V Raja Majapahit dari Jalur Ibu.
Warga NU Anti Kyai Munafik.

Umat Muslim di Indonesia semestinya menyambut gembira ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyidik kasus dugaan korupsi kuota haji. Kasus ini bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar seluruh tindak pidana korupsi (Tipikor) di berbagai lini pelaksanaan ibadah haji.

Setidaknya, ada lima sektor yang rawan Tipikor dalam penyelenggaraan haji:

1. Kuota Haji

2. Katering Haji

3. Pondokan Haji

4. Kambing Dam Haji

5. Pengadaan Perlengkapan Haji

Untuk memudahkan mengingat, saya menyandingkan masing-masing sektor rawan korupsi ini dengan nama-nama binatang sebagai simbol:

1. LUBER MAKOJI
Lutung Beruk Rembang Maling Kuota Haji

Poster ini saya buat setahun lalu melalui sayembara di WA Grup NBI yang beranggotakan lebih dari 300 orang dari berbagai kalangan.

Setelah KPK melakukan penyidikan, istilah ini “naik kelas” menjadi LUBER MAKOJI KORSALIUN (Lutung Beruk Rembang Maling Kuota Haji Koruptor Satu Triliun).

2. CINGGAR MAKAJI
Kucing Garong Maling Katering Haji

3. TILUK MAPOJI
Tikus Buluk Maling Pondokan Haji

4. SIBUK MAKDAMJI
Srigala Busuk Maling Kambing Dam Haji

5. KETAN MAPANJI
Kelelawar Setan Maling Alat Perlengkapan Haji

Seruan Pemberantasan

Gerombolan lima binatang koruptor ini harus digulung oleh KPK agar pelaksanaan ibadah haji di masa depan bersih dari penjarahan uang umat.

Sebagai rakyat Indonesia, kita patut bangga memiliki Presiden Republik Indonesia, Jenderal Prabowo Subianto, yang telah bersumpah mengabdikan hidupnya demi kesejahteraan rakyat dengan memberantas korupsi.

Saya berharap KPK tidak hanya menyidik, tetapi juga menerapkan Pasal TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) pada lima kasus ini, agar rakyat mengetahui dengan jelas ke mana aliran dana hasil korupsi tersebut bermuara.

Baca Juga:
Mas Teguh Pasukan 08 Indonesia: HUT Ke-80 Kemerdekaan RI “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju

Jutaan jamaah NU mendukung langkah ini, bahkan jika pelakunya ternyata oknum tokoh besar dari PBNU atau MUI. Jika diperlukan, saya siap memimpin ribuan warga NU berdiri kokoh di depan Gedung KPK, menyuarakan dukungan lantang bagi pemberantasan korupsi haji.

Seluruh rakyat Indonesia membenci koruptor, yang saya sebut sebagai “drakula negara”. Jika Donald Trump bisa mengubah perekonomian Amerika lewat kebijakan tarif, maka Presiden RI cukup fokus memberantas korupsi untuk membawa Indonesia menuju kejayaan.

Kita dukung Presiden.
Kita dukung KPK.
Tangkap dan penjarakan koruptor!

Salam Anti Korupsi.
Salam Amar Makruf Nahi Mungkar.
Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Penulis: Azis Chemoth