Azis Chemoth: Untung Masih Ada Wartawan dan LSM, Kalau Nggak, Siapa Lagi yang Jaga Situbondo?

Redaksi

Situbondo, 25 Juli 2025 –

Di tengah geliat pembangunan yang kadang melenceng dari arah semestinya, suara jernih muncul dari Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran. Tokoh masyarakat Azis Chemoth menyampaikan pandangan tajam soal pentingnya peran wartawan dan LSM dalam mengawal arah kebijakan dan menjaga keseimbangan sosial di Situbondo.

“Saya ucapkan terima kasih kepada wartawan dan LSM. Tanpa mereka, mungkin jalan berlubang dianggap seni instalasi, dan dana siluman dianggap bagian dari anggaran kebudayaan,” ujar Azis Chemoth dengan nada serius

Ia menyesalkan tudingan yang menyudutkan wartawan dan LSM sebagai pihak yang hanya mencari keuntungan pribadi.

“Kalau semua dianggap lapar, pertanyaannya: siapa yang kenyang? Jangan-jangan yang kenyang itu justru nggak pernah kelihatan kerja,” tambahnya sambil mengangkat alis.

Menurutnya, keberhasilan membongkar kasus korupsi, penyimpangan kebijakan, dan pelanggaran terhadap hak-hak rakyat tidak bisa dilepaskan dari kontribusi para wartawan dan LSM yang kerap dianggap hanya ‘cari makan’.

“Mereka itu justru jadi alarm bahaya. Kalau dimatikan, siap-siap aja rumah kebakaran nggak ada yang teriak,” ucapnya tajam.

Azis Chemoth juga menyoroti tantangan di era digital, di mana kecepatan informasi sering mengalahkan kedalaman isi.

“Untung masih ada yang mau turun ke lapangan, nulis berita sambil ngopi sachet di warung. Kalau semuanya sibuk selfie di ruang ber-AC, kabar rakyat siapa yang dengar?”

Ia pun mengingatkan agar pemerintah tidak alergi terhadap kritik.

“Kalau dikritik, ya dibenerin. Jangan malah bikin tameng dengan kata-kata ‘oknum’. Sebab, kadang yang disebut oknum itu sebenarnya cermin,” katanya menyindir.

Mengakhiri pernyataannya, Azis Chemoth mengajak semua pihak untuk saling bersinergi demi Situbondo yang lebih baik.

“Kalau mau Situbondo maju, ya jangan saling jegal. Kecuali memang nggak mau maju, ya silakan saling tuduh dan diam-diam makan kue anggaran,” tutupnya dengan senyum menggigit.

Baca Juga:
LBH Cakra Situbondo Soroti Lambatnya Penertiban Tambang di Desa Bugeman : Ada Apa di Balik Keterlambatan?
Penulis: BudEditor: Redaksi