Situbondo, 7 Oktober 2025 ~ Suasana penuh khidmat menyelimuti kediaman Bapak Fahri dan Ibu Yanti di Dusun Tanjung Sari Timur, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, pada acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar selepas salat Maghrib.
Menurut keterangan Joni, selaku seksi sibuk acara, kegiatan tersebut dihadiri sekitar 170 undangan, termasuk Kepala Desa Tanjung Kamal, Kepala Dusun Tanjung Sari Timur, serta sejumlah tokoh masyarakat dan warga sekitar.
Dalam kesempatan penuh keberkahan itu, penceramah Ki Ramuk Segoro menyampaikan tausiyah bertema mendalam: “Nur Muhammad dan Sangkan Paraning Dumadi.”
Beliau menjelaskan tentang asal mula kejadian manusia dan hakikat cahaya kenabian yang menjadi sumber kehidupan semesta.
“Memahami makna Nur Muhammad berarti menelusuri asal mula Cahaya Ilahi yang menjadi sumber segala ciptaan,” ujar Ki Ramuk Segoro.
“Dengan begitu, manusia akan tumbuh dalam kasih sayang dan kesadaran spiritual,” tambahnya.
Makna Nur Muhammad dan Sangkan Paraning Dumadi
Nur Muhammad secara harfiah berarti Cahaya Muhammad.
Dalam ajaran tasawuf, sebelum alam semesta tercipta, Allah terlebih dahulu menciptakan Nur Muhammad ~ cahaya spiritual Nabi Muhammad SAW yang menjadi asal seluruh makhluk. Cahaya ini melambangkan kasih sayang dan keindahan Ilahi yang memancar melalui pribadi Rasulullah, sehingga manusia dapat mengenal Tuhan melalui cermin kesempurnaan akhlaknya.
Sementara itu, dalam falsafah Jawa, Sangkan Paraning Dumadi berarti asal dan tujuan kehidupan manusia.
Sangkan berarti dari mana manusia berasal,
Paran berarti ke mana manusia akan kembali, dan
Dumadi berarti kejadian atau keberadaan manusia itu sendiri.
Falsafah ini mengajarkan bahwa hidup adalah perjalanan dari asal yang suci ~ yaitu Tuhan ~ untuk kembali kepada-Nya dalam keadaan sempurna.
Ketika dua konsep ini dipadukan, Nur Muhammad dan Sangkan Paraning Dumadi menjadi pengingat bagi manusia akan jati dirinya: bahwa kehidupan berasal dari Cahaya Ilahi dan akan kembali kepada Sang Pencipta.
Hikmah dan Kebersamaan di Maulid Nabi
Acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Dusun Tanjung Sari Timur berlangsung dengan penuh hikmah, kebersamaan, dan kekhusyukan.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan, kedamaian, dan keberkahan bagi tuan rumah, para leluhur, serta seluruh warga.
Semangat cinta Rasulullah SAW terpancar dari wajah jamaah yang hadir, menjadi tanda bahwa cahaya Nabi Muhammad SAW terus hidup dan menerangi hati umat hingga hari ini.
