Pewarta : Harun Efendi|Saromben.com
Ponorogo – Keberadaan instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) terus didukung dan difasilitasi agar memiliki kompetensi sesuai standar industri. Hal tersebut dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Dirjen Vokasi PKPLK) dengan menghadirkan Program Magang Instruktur.
Dengan konsep “Instruktur Naik Kelas”, Dirjen Vokasi PKPLK memfasilitasi para instruktur LKP mengikuti magang langsung di dunia industri. Langkah ini dinilai penting karena instruktur merupakan ujung tombak dalam menghasilkan lulusan kursus dan pelatihan yang berkualitas, kontekstual, serta siap masuk dunia kerja.
Dirjen Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, menegaskan bahwa peningkatan kualitas instruktur menjadi salah satu dasar mencetak lulusan pendidikan nonformal yang unggul. “Instruktur tidak cukup hanya memahami teori, tetapi juga wajib memiliki pengalaman nyata di industri agar pembelajaran yang diberikan relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya dalam sosialisasi program tersebut.
Program magang ini difokuskan pada dua bidang strategis, yakni Komputer Aplikasi Perkantoran dan Teknik Sepeda Motor Listrik. Melalui pengalaman langsung di lapangan, instruktur diharapkan semakin inovatif, adaptif terhadap perkembangan teknologi, serta mampu menularkan pengalaman dan kompetensinya kepada instruktur lain melalui pengimbasan.
Direktur Kursus dan Pelatihan, Saryadi, menambahkan bahwa program ini dirancang agar instruktur benar-benar merasakan atmosfer dunia kerja. “Instruktur nantinya akan menjadi ujung tombak dalam peningkatan mutu pembelajaran di LKP dan menyebarkan dampak positif bagi ekosistem pendidikan vokasi,” jelasnya.
Kegiatan magang akan dilakukan di industri mitra Dirjen Vokasi PKPLK, yakni PT Tera Data Indonusa (Axioo) dan PT Tri Mentari Niaga (BRT Electric). Kedua perusahaan tersebut dipilih karena memiliki pengalaman dan reputasi kuat di bidang teknologi serta kendaraan listrik.
Melalui program ini, diharapkan terjadi transformasi signifikan dalam pelatihan vokasi nasional. Instruktur dituntut naik kelas, meningkatkan kompetensi diri, sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas lulusan kursus yang siap bersaing di dunia industri maupun dunia kerja.