Oleh: Azis Chemoth
Saromben.com | Situbondo, 30 Juli 2025
Situbondo – Warga Situbondo kembali disuguhi tontonan gratis yang tak pernah absen: antrian mengular di SPBU dari fajar hingga isya. Tapi yang bikin heboh bukan cuma panjangnya antrean, melainkan bisik-bisik warga yang menyebut ada “pasukan pengepul dari Jember” yang datang memborong bensin seperti pedagang emas saat harga turun.
Konon, mereka datang dengan motor dimodifikasi jeriken, sepeda dengan tangki siluman, bahkan ada yang kabarnya mengangkut bensin dengan tampah tapi ini belum terverifikasi karena wartawan kami kehabisan bensin saat hendak mengecek.
Tapi Benarkah?
Faktanya, tidak ada bukti yang jelas soal para pengepul dari Jember itu. Yang ada justru warga Jember dan Bondowoso yang ngungsi ke Situbondo demi mendapat beberapa tetes Pertalite. “Di sana kosong, di sini masih antre, jadi mending antre daripada dorong motor,”
Pemerintah Situbondo pun bingung. Mereka bilang stok aman, tapi rakyat tetap antre. Mungkin karena BBM-nya aman, tapi aksesnya seperti main petak umpet.
Analisis: Dari Panic Buying ke Panic Bikin Gosip
Situasi makin runyam ketika warga mulai “panic buying”. Ada yang isi tangki penuh, botol penuh, bahkan termos teh juga penuh. Saking paniknya, ada yang ngisi bensin sambil googling apakah Pertalite bisa diseduh.
Imbauan dari pihak berwenang agar tidak membeli berlebihan pun hanya berakhir sebagai caption di Instagram. Warga lebih percaya WA grup, di mana berita soal “pengepul misterius” lebih cepat menyebar ketimbang Pertamax di jalur distribusi.
Kesimpulan
Jadi, benarkah pengepul dari Jember memborong bensin Situbondo? Bisa ya, bisa tidak. Tapi yang pasti, ada yang lebih langka dari Pertalite: kesabaran saat antre dan kepercayaan pada pernyataan “stok aman.”
Maka kalau besok kamu masih harus dorong motor, tenang saja… bukan karena BBM habis, mungkin karena hoaks yang terlalu cepat melaju.