Oleh : I Gusti Putu Wirawan
Saromben – Di tengah kemajuan dunia medis modern, pengobatan tradisional berbasis tanaman obat masih memegang peran penting dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama di pedesaan. Salah satu ramuan yang kini mulai kembali diminati adalah perpaduan tujuh bahan herbal lokal yang diyakini mampu mengatasi berbagai penyakit berat, mulai dari diabetes hingga tumor.
Ramuan Penawar Utama
Ramuan ini memadukan tujuh bahan herbal lokal, yaitu:
1. Daun Ciplukan : dikenal memiliki efek antiinflamasi dan antipiretik, sering digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri perut.
2. Daun Srikaya : mengandung senyawa asetogenin yang disebut-sebut memiliki efek antikanker dan mampu memperbaiki sel yang rusak.
3. Daun Benalu: terutama yang tumbuh di pohon mangga atau jambu, dikenal luas sebagai penurun tekanan darah dan pelawan radikal bebas.
4. Daun Afrika: populer di kalangan penderita diabetes karena kemampuannya menurunkan kadar gula darah secara alami.
5. Daun Insulin: membantu memperbaiki sensitivitas insulin dan sangat disarankan untuk penderita diabetes tipe 2.
6. Umbi Bidara Upas: tanaman langka yang sering disebut-sebut dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi tumor dan detoksifikasi.
7. Babakan Kayu Kasuwe: bagian kulit kayu dari tanaman langka di hutan Situbondo, dipercaya masyarakat memiliki kemampuan antivirus dan antibakteri tinggi.
Cara Pengolahan
Ramuan ini biasanya direbus dalam air bersih sebanyak 2 liter hingga tersisa 1 liter. Rebusan dikonsumsi dua kali sehari, pagi dan malam, selama tujuh hari berturut-turut. RasaÕnya agak pahit dan getir, namun sebagian pengguna merasakan efek positif setelah konsumsi rutin.
Manfaat dan Khasiat
Ramuan ini diyakini mampu menanggulangi penyakit seperti:
– Kanker
– Diabetes
– Mencret
– Sakit perut kronis
– Infeksi virus di otak
– HIV
Dengan demikian, ramuan tradisional ini dapat menjadi salah satu alternatif pengobatan yang efektif dan alami untuk mengatasi berbagai penyakit berat. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan ramuan ini harus dilakukan dengan konsultasi dengan ahli kesehatan terlebih dahulu.
