Banyuwangi,Saromben.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menegaskan tidak ada kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Bahkan, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas memberikan kebijakan pengurangan atau stimulus pajak sebesar Rp104 miliar demi meringankan beban masyarakat.
“Tidak ada kenaikan PBB-P2. Terbukti dalam rapat Banggar pembahasan KUA-PPAS, tidak ada pembahasan terkait itu,” tegas Kepala Bapenda Banyuwangi, Samsudin, saat ditemui di kantornya, Jumat (8/8/2025).
Isu kenaikan tarif PBB-P2 mencuat setelah DPRD Banyuwangi dan Pemkab menyetujui Raperda Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) dalam Rapat Paripurna pada Rabu (6/8/2025), yang menetapkan tarif 0,3 persen.
Menurut Samsudin, perubahan ini mengikuti arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui surat edaran No. 900.1.13.1/3142/Keuda tertanggal 25 Juli 2025. Kemendagri meminta perubahan skema dari multi tarif menjadi single tarif. Sebelumnya, Perda Nomor 1 Tahun 2024 menetapkan tarif 0,1 persen untuk NJOP di bawah Rp1 miliar, 0,2 persen untuk Rp1–5 miliar, dan 0,3 persen untuk di atas Rp5 miliar.
“Kami sebenarnya ingin tetap menerapkan multi tarif seperti sebelumnya, tapi aturan baru mengharuskan single tarif. Namun, detail penghitungan 0,1 dan 0,2 persen akan diatur dalam Peraturan Bupati agar nilai yang dibayar masyarakat tetap seperti dulu,” jelasnya.
Samsudin memastikan Pemkab Banyuwangi mempertimbangkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sebelum menetapkan tarif. “Masyarakat tidak perlu khawatir. Tarif PBB-P2 tetap 0,3 persen, tetapi ada penghitungan khusus supaya beban tetap sama seperti sebelumnya,” ujarnya.
Selain itu, Pemkab Banyuwangi memberikan stimulus senilai Rp104 miliar dari total nilai baku PBB Rp177 miliar. Ini berarti ada insentif pengurangan sebesar 60 persen secara akumulatif. Pemberian stimulus dilakukan berdasarkan data historis pembayaran dan kondisi riil di lapangan.
“Bupati meminta tarif ini dijaga agar tidak menjadi beban masyarakat,” tutup Samsudin.