Bupati Ipuk Sampaikan Kabar Gembira: PBB-P2 Banyuwangi Dipastikan Tidak Naik

Redaksi

Pewarta:Dwi Bakti|SAROMBEN.COM

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani membawa kabar gembira bagi masyarakat. Seusai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Banyuwangi, Rabu malam (21/8/2025), Bupati Ipuk bersama Wakil Bupati H. Mujiono, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Michael Edy Hariyanto, dan Plh Sekda Guntur Priambodo mendatangi Posko Rakyat Forum Banyuwangi Bergerak (FBB).

Dalam kesempatan itu, Ipuk menegaskan bahwa Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Banyuwangi dipastikan tidak mengalami kenaikan.

“Alhamdulillah, hasil rapat paripurna sudah jelas. PBB Banyuwangi tidak naik. Tarif tetap multitarif sesuai Perda yang berlaku, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” ujar Ipuk di hadapan warga.

Bupati Ipuk juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang telah memberikan dukungan, masukan, dan kritik konstruktif.

“Terima kasih kepada masyarakat Banyuwangi, tokoh agama, tokoh masyarakat, rekan-rekan LSM, dan semua pihak yang memberikan masukan. Ini menjadi dorongan besar bagi kami di eksekutif maupun legislatif untuk bekerja lebih baik lagi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kebersamaan dan kekompakan seluruh pihak akan menjadi kunci dalam membangun Banyuwangi ke depan. “Mari bersama-sama kita bangun Banyuwangi. Jangan sampai ada kesalahpahaman atau hal-hal yang bisa memecah kita,” tegas Ipuk.

Keputusan ini sejalan dengan ditetapkannya kembali Perda Nomor 1 Tahun 2024, khususnya Pasal 9, yang mengatur penggunaan sistem multitarif, bukan single tarif. Dengan demikian, PBB Banyuwangi resmi dipastikan tidak naik.

Langkah Ipuk–Mujiono bersama DPRD mendatangi langsung Posko Rakyat FBB mendapat apresiasi warga. Kehadiran para pimpinan daerah ini dinilai sebagai bentuk keseriusan Pemkab Banyuwangi menjaga stabilitas dan menepis keresahan publik terkait isu kenaikan pajak.

Dengan kepastian ini, Pemkab Banyuwangi berharap masyarakat bisa lebih tenang dan tetap mendukung pembangunan daerah tanpa terbebani isu kenaikan PBB.

Baca Juga:
Kelangkaan Bensin di Situbondo: Benarkah Pengepul dari Jember yang Memborong?