Situbondo ~ Demi mencegah gangguan aliran listrik di musim penghujan, Asmiani, warga Dusun Tanjung Sari Timur, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, melapor kepada kepala dusun agar pihak PLN segera merabas daun pohon mangga miliknya yang dikhawatirkan menyentuh kabel listrik.
Asmiani mengatakan, laporan itu sudah disampaikan sejak 29 Oktober 2025, karena pohon tersebut pernah mengeluarkan percikan api pada musim hujan tahun lalu. Namun hingga Minggu, 9 November 2025, belum ada tindak lanjut dari pihak PLN.
“Musim hujan tahun lalu, pohon itu sempat memercikkan api. Saya takut kejadian yang sama terulang, jadi saya minta agar segera dirabas sebelum membahayakan,” ujar Asmiani.
Pohon Roboh Akibat Hujan Deras
Kekhawatiran warga terbukti beralasan. Hujan deras yang mengguyur Desa Tanjung Kamal pada Sabtu sore menyebabkan pohon mangga milik Hayati, yang disewa oleh warga Gebangan bernama Sahroni, roboh. Rantingnya bersentuhan dengan pohon milik Asmiani, dan keduanya berdekatan dengan jaringan kabel listrik PLN.
Akibat kejadian itu, akses jalan sempat tertutup. Warga yang khawatir terjadi korsleting listrik dan kebakaran akhirnya bertindak cepat. Mereka memanggil Yon warga Pokaan, seorang tukang senso, untuk memotong batang pohon yang menghalangi jalan.
“Kami takut tersengat listrik, tapi jalan tertutup. Kalau menunggu petugas PLN datang, entah kapan jalan bisa terbuka,” ujar Randa salah satu warga.
Kepala Dusun dan Warga Bergotong Royong
Kepala Dusun Tanjung Sari Timur segera menghubungi pihak PLN, namun tak kunjung mendapat respons cepat. Ia kemudian mengkoordinasikan warga untuk melakukan pemotongan darurat dengan peralatan seadanya.
Proses itu dilakukan dengan penuh kehati-hatian, karena warga khawatir ada arus listrik yang masih aktif.
Setelah insiden tersebut, kepala dusun melaporkan keluhan masyarakat kepada LSM Penjara Indonesia, agar mendapat perhatian dari pihak berwenang.
PLN Akui Laporan Sudah Masuk Sejak 29 Oktober
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, petugas PLN yang dihubungi kepala dusun membenarkan adanya laporan dari Dusun Tanjung Sari Timur.
Ia menjelaskan, laporan tersebut telah diterima pada 29 Oktober 2025 dan telah diteruskan kepada atasan, namun penanganannya sempat tertunda karena kondisi petugas yang sedang libur dan banyaknya gangguan jaringan di wilayah Situbondo.
“Iya, selamat malam. Betul, tanggal 29 Oktober kepala dusun memang melapor ke saya. Laporannya lewat voice note, langsung saya teruskan ke atasan saya karena waktu itu saya juga sedang libur,” ujar petugas PLN.
“Waktu itu memang lagi banyak gangguan, jadi atasan saya bilang akan ditindaklanjuti besok pagi karena teman-teman masih sibuk semua. Saya pikir keesokan harinya sudah dikerjakan, karena tidak ada kabar lagi,” lanjutnya.
Petugas tersebut menambahkan bahwa bagian pemotongan pohon memiliki petugas khusus, dan ia baru mengetahui bahwa laporan itu belum ditangani setelah kepala dusun kembali menanyakan pada 9 November 2025.

LSM Penjara Indonesia Akan Tindaklanjuti
Ketua LSM Penjara Indonesia, Mukhsin Al Fajar, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima pengaduan dari masyarakat dan kepala dusun.
Ia menilai kejadian tersebut menyangkut keselamatan warga dan perlu segera ditangani oleh pihak PLN.
“Kami sudah menerima pengaduan dari masyarakat. Ini persoalan keselamatan publik, bukan sekadar masalah teknis. Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait agar segera ada tindakan,” tegas Mukhsin.
Menurutnya, sistem pelayanan publik seharusnya tetap berjalan meski dalam kondisi libur atau padat gangguan, agar potensi bahaya di lapangan bisa dicegah sejak dini.
Kepala Desa Turun ke Lokasi
Kepala Desa Tanjung Kamal, Haji Maulana Ashar, dan tokoh masyarakat Haji Ramli, turun langsung ke lokasi begitu menerima laporan pohon roboh.
Keduanya membantu warga mengatur arus lalu lintas dan memastikan proses pemotongan dilakukan dengan aman.
“Kami khawatir ada arus listrik yang masih mengalir di batang pohon, jadi semua proses kami minta dilakukan dengan hati-hati,” ujar Haji Maulana Ashar di lokasi kejadian.
Apresiasi untuk Gotong Royong Warga
Pemilik pohon, Hayati, mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah membantu, terutama kepada Sahmo yang bersedia mengeluarkan biaya untuk tukang senso, serta Lili Doso, Jaelani, dan warga lain yang turut bergotong royong.
“Terima kasih kepada Sahmo yang dengan sukarela menanggung ongkos tukang senso, juga kepada Lili Doso, Jaelani, dan semua warga yang ikut membantu,” ucap Hayati.
Harapan Warga: PLN Lebih Responsif
Warga berharap pihak PLN Situbondo dapat lebih sigap dalam menindaklanjuti laporan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan yang rawan bencana di musim hujan.
“Kami tidak menuntut lebih, hanya ingin pelayanan yang cepat dan tanggap. Ini soal keselamatan warga,” ujar salah satu tokoh masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak manajemen PLN Situbondo belum memberikan pernyataan resmi secara kelembagaan mengenai tindak lanjut pemangkasan pohon di wilayah tersebut.
Refleksi: Layanan Publik dan Keselamatan Warga
Peristiwa di Tanjung Kamal menjadi pengingat bahwa kecepatan respons pelayanan publik, terutama di sektor vital seperti kelistrikan, sangat menentukan keselamatan masyarakat.
Di tengah musim penghujan, koordinasi cepat antara pemerintah desa, warga, dan PLN menjadi kunci untuk mencegah potensi bahaya yang lebih besar.Laporan Tak Digubris, Pohon Roboh di Tanjung Kamal Nyaris Timbulkan Bahaya Listrik
https://Saromben.com













