Peluncuran Dolomit Merk SATARA: Sahabat Tanah Nusantara Hadir untuk Petani Indonesia
Situbondo, 23 Oktober 2025 – Bandar Dolomit Nusantara Grup atau Bandora Grup akan segera meluncurkan Dolomit merk “SATARA”, produk mineral alami yang diharapkan menjadi solusi bagi kesuburan tanah dan peningkatan produktivitas pertanian nasional.
Peluncuran SATARA, singkatan dari Sahabat Tanah Nusantara, akan digelar pada 10 November 2025, bertepatan dengan Hari Pahlawan Republik Indonesia. Pemilihan tanggal ini menjadi simbol perjuangan baru untuk tanah dan kesejahteraan petani.
Tiga Kabupaten Jadi Titik Awal Penambangan
Bandar Indonesia Grup (BIG) bersama SANTRI Grup akan memulai kegiatan penambangan dolomit secara serentak di tiga wilayah potensial Jawa Timur:
1. Gresik
2. Lamongan
3. Tuban
Ketiga daerah tersebut dikenal memiliki kandungan dolomit berkualitas tinggi.
Kontraktor SANTRI Grup akan mengelola penambangan dengan pendekatan ramah lingkungan, sementara hasilnya dipasarkan oleh Bandora Grup dengan merek SATARA.
Baca juga: Santri Grup Dorong Kemandirian Energi dan Mineral Nasional
Maklon Dolomit: Strategi Produksi Efisien
Sambil menunggu pembangunan Pabrik Dolomit Bandora Grup, tahap awal produksi dilakukan dengan sistem Maklon Upah Giling.
Melalui kerja sama ini, pabrik pihak ketiga membantu proses penggilingan dolomit ukuran mess 100 serta pengemasan dalam volume tertentu.
Istilah maklon berasal dari bahasa Belanda maakloon, yang berarti biaya produksi. Sistem ini umum digunakan oleh industri besar untuk efisiensi produksi tanpa menurunkan kualitas.
(Sumber referensi: Wikipedia – Maklon) (eksternal link)
“Maklon Upah Giling adalah langkah strategis agar produksi tetap berjalan sembari menunggu pabrik Bandora Grup sendiri selesai dibangun,”
jelas tim teknis SANTRI Grup di sela-sela persiapan peluncuran.
Dari Tambang ke Pasar: Komitmen Kemandirian Nasional
Setelah pabrik milik Bandora Grup berdiri, seluruh proses maklon akan dihentikan dan digantikan oleh produksi internal.
Langkah ini memperkuat komitmen perusahaan terhadap kemandirian industri dolomit nasional serta mendukung semangat “Dari Santri untuk Negeri.”
Awalnya, peluncuran SATARA dijadwalkan pada 9 Desember 2025 bersamaan dengan Hari Anti Korupsi Dunia, namun dimajukan menjadi 10 November 2025 sebagai penghormatan kepada semangat juang para pahlawan bangsa.
“Kami ingin SATARA menjadi pahlawan bagi tanah Nusantara. Dolomit ini bukan sekadar produk, tapi persembahan untuk petani dan tanah air,”
ungkap HRM. Khalilur R. Ab. S, Founder & Owner BIG, SANTRI Grup, dan BANDORA Grup.
Makna Filosofis: SATARA, Pahlawan Tanah Nusantara
Nama SATARA mencerminkan visi besar Bandora Grup untuk menghadirkan produk yang menjadi sahabat bagi tanah dan manusia.
Bukan sekadar merek dagang, SATARA merupakan simbol gerakan ekologis menuju tanah yang sehat dan produktif.
Dalam konteks nasional, SATARA diharapkan menjadi pionir dolomit lokal yang mampu menggantikan produk impor, mendukung program pemerintah untuk ketahanan pangan dan substitusi impor pupuk tanah.

Baca juga: Kementan Dorong Penggunaan Dolomit Lokal untuk Pertanian Berkelanjutan (eksternal link – situs resmi Kementan RI)
Manfaat Dolomit bagi Kesuburan Tanah Indonesia
Dolomit mengandung kalsium (Ca) dan magnesium (Mg), dua unsur esensial untuk memperbaiki keseimbangan pH tanah.
Beberapa manfaat utama dolomit adalah:
Menetralkan keasaman tanah, khususnya di lahan tropis Indonesia.
Meningkatkan efisiensi pupuk, sehingga unsur hara lebih mudah diserap oleh tanaman.
Memperbaiki struktur tanah, mencegah pemadatan, dan menjaga aerasi.
Menambah unsur magnesium, penting bagi pembentukan klorofil dan proses fotosintesis.
Menurut Balai Penelitian Tanah (Balittanah) Kementerian Pertanian, dolomit memiliki peran strategis dalam meningkatkan pH tanah serta efisiensi pemupukan di lahan pertanian tropis.
Produk dolomit lokal seperti SATARA juga membantu petani mengurangi ketergantungan pada bahan impor dan menekan biaya produksi pertanian.
(Sumber resmi: Balai Penelitian Tanah – Kementan RI)
Komitmen Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat
Bandora Grup bersama SANTRI Grup menegaskan bahwa seluruh aktivitas tambang dilakukan dengan prinsip keberlanjutan.
Setiap area penambangan akan menjalani program reklamasi agar ekosistem tetap terjaga, serta melibatkan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja prioritas.
Selain itu, Bandora Grup juga menyiapkan pelatihan teknis pengolahan dolomit dan edukasi pertanian bagi petani di sekitar wilayah operasi.
Langkah ini memperlihatkan perpaduan antara bisnis, pemberdayaan sosial, dan tanggung jawab lingkungan.
Baca juga: Ekonomi Hijau dan Peran Santri dalam Pertanian Modern
Peluncuran Bertepatan dengan Hari Pahlawan
Pemilihan tanggal 10 November 2025 sebagai hari peluncuran memiliki makna simbolis yang kuat.
Hari Pahlawan menggambarkan semangat perjuangan, pengorbanan, dan cinta tanah air ~ nilai-nilai yang juga melekat dalam visi Bandora Grup.
“Kami percaya setiap butir dolomit adalah simbol pengabdian bagi tanah Indonesia,”
tegas HRM. Khalilur R. Ab. S dengan penuh semangat nasionalisme.
Kesimpulan: SATARA, Langkah Nyata Menuju Kedaulatan Tanah dan Pangan
Peluncuran Dolomit SATARA menandai babak baru bagi industri pertambangan dan pertanian Indonesia.
Dengan dukungan penuh dari BIG, SANTRI Grup, dan Bandora Grup, SATARA siap menjadi pahlawan baru bagi tanah Nusantara.
Lebih dari sekadar produk mineral, SATARA merupakan manifestasi cinta terhadap bumi Indonesia ~ sebuah ajakan untuk menjaga kesuburan tanah demi kemandirian dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Penulis: Azis Chemoth|https://Saromben.com/













