Situbondo – Bandar Laut Dunia Grup, di bawah naungan BALAD Grup, tengah melakukan ekspansi besar dalam budidaya rumput laut di gugusan Laut Kangean. Sebagai langkah awal, mereka telah membuka area budidaya di tujuh teluk di Desa Saobi, Kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dengan total luas mencapai 59,84 hektar.
Rincian Area Budidaya Awal:
- Teluk Pulau Malang: 6,15 Ha
- Teluk Sabiteng: 7,75 Ha
- Teluk Karanjang: 10,50 Ha
- Teluk Karenteng: 10,50 Ha
- Teluk Pangelek: 3,59 Ha
- Teluk Pulau Tajaan: 10,50 Ha
- Teluk Tajaan Satu: 10,50 Ha
Proyek raksasa ini dikelola oleh anak usaha BALAD Grup, Bandar Rumput Laut Nusantara Grup (BRULANTARA Grup), yang membawahi 28 anak perusahaan. Target besar telah dicanangkan, yakni mengembangkan budidaya hingga 50.000 hektar di wilayah Laut Kangean.
Untuk mewujudkan ambisi ini, BRULANTARA Grup membutuhkan 1.000 manajer sub-sektor, yang disebut “SEMAR PETALA” (Seribu Manajer Petani Laut Nusantara). Struktur manajemen yang disiapkan mencakup:
- 10 Resort (masing-masing 5.000 Ha)
- 100 Sektor (masing-masing 500 Ha)
- 1.000 Sub-sektor (masing-masing 50 Ha)
Kesempatan ini menjadi peluang karier menarik bagi lulusan sarjana kelautan. Pendaftaran untuk 1.000 posisi manajer petani laut akan dibuka mulai 1 Mei 2025 dan berlangsung selama satu tahun. Para pelamar dapat mengirimkan lamaran ke:
Gedung Graha Pena Ekstensi, Lantai 10, Jl. Ahmad Yani No. 88, Surabaya, Indonesia – 60231
Melalui konsep budidaya “LOKETARU” (Lobster, Kerapu, Kerang, Kepiting, Teripang, Anggur Laut, Rajungan, Rumput Laut, Udang), Bandar Laut Dunia Grup bercita-cita menjadikan Indonesia sebagai kiblat baru perikanan budidaya dunia.
Pendiri BALAD Grup, BRULANTARA Grup, dan NELAYAN NUSANTARA, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, yang juga dikenal sebagai KP. Krendo Panulahar atau Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara, menegaskan komitmennya terhadap proyek ini, “D A B A T U K A. Demi Allah!!! Bumi Aku Taklukkan Untuk Kemanusiaan.”
