Dalam beberapa tahun terakhir, pelaku usaha di Indonesia semakin sering dihadapkan pada masalah yang sama biaya freight yang melambung tinggi. Lonjakan harga kontainer, keterbatasan kapal, hingga ketidakseimbangan permintaan dan pasokan membuat pengiriman barang menjadi tantangan besar.
Kondisi ini bukan hanya dirasakan oleh eksportir besar, tapi juga oleh pelaku UKM yang mengandalkan jalur laut untuk distribusi. Pertanyaannya, apakah pengiriman container masih efisien di tengah era freight cost tinggi? Mari kita bahas lebih dalam.
Lonjakan Biaya Freight dan Dampaknya untuk Bisnis
Sejak pandemi COVID-19, biaya pengiriman container naik drastis. Sebagai contoh, tarif pengiriman dari Asia ke Eropa sempat naik lebih dari 300% dibanding sebelum pandemi. Meskipun sekarang mulai berangsur stabil, harga tersebut masih belum kembali ke titik normal.
Di Indonesia sendiri, dampaknya terasa nyata:
- Harga barang impor naik, karena beban biaya ditanggung oleh importir.
- Ekspor terhambat, terutama bagi produk dengan margin tipis seperti tekstil, furnitur, dan produk pertanian.
- Cashflow perusahaan terganggu, sebab biaya logistik yang membengkak mengurangi modal kerja.
Bagi Anda yang menjalankan bisnis, kondisi ini bisa memengaruhi daya saing di pasar global maupun lokal.
Masihkah Pengiriman Container Efisien?
Jawabannya masih efisien, tetapi dengan strategi yang tepat. Pengiriman container tetap menjadi metode paling aman dan efektif untuk mengangkut barang dalam jumlah besar.
Dibanding pengiriman udara yang biayanya jauh lebih mahal, jalur laut tetap unggul dari segi kapasitas dan fleksibilitas. Namun, efisiensi kini tidak bisa lagi diukur hanya dari biaya, melainkan juga dari manajemen rantai pasok secara menyeluruh.
Ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan agar biaya pengiriman lebih terkendali. Salah satunya adalah pemilihan metode konsolidasi barang.
Jika volume muatan tidak cukup untuk memenuhi satu kontainer, opsi Less than Container Load (LCL) bisa menjadi pilihan hemat. Namun, bila barang yang dikirim cukup banyak, menggunakan Full Container Load (FCL) akan lebih efisien dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Selain itu, perencanaan lebih awal juga sangat berpengaruh. Dengan biaya pengiriman yang cenderung fluktuatif, memesan ruang kontainer lebih cepat dapat membantu mengamankan harga yang lebih stabil sekaligus memastikan ketersediaan kapasitas. Langkah ini bisa memberi kepastian bagi pelaku bisnis yang ingin menjaga arus distribusi tetap lancar.
Kadang, biaya bisa ditekan dengan memilih pelabuhan yang lebih strategis atau jalur yang lebih efisien meski jaraknya sedikit lebih jauh. Untuk memaksimalkan hal ini, kolaborasi dengan freight forwarder yang tepat sangat diperlukan.
Partner logistik yang berpengalaman dapat membantu dalam negosiasi harga, merekomendasikan rute terbaik, sekaligus memberikan transparansi biaya sehingga bisnis dapat mengambil keputusan dengan lebih percaya diri.
Fakta Penting yang Perlu Anda Ketahui
Sekitar 90% perdagangan dunia masih bergantung pada transportasi laut, menjadikannya jalur yang sangat vital, termasuk bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.
Peran ini menegaskan bahwa stabilitas dan efisiensi pengiriman laut akan selalu menjadi faktor penting dalam menjaga kelancaran arus barang.
Di dalam negeri, pelabuhan besar seperti Tanjung Priok dan Tanjung Perak berfungsi sebagai pusat distribusi utama. Namun, tingginya aktivitas di pelabuhan-pelabuhan ini sering menimbulkan antrean yang berujung pada keterlambatan waktu pengiriman.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha yang membutuhkan kepastian jadwal distribusi.
Di sisi lain, pertumbuhan e-commerce di Indonesia yang diproyeksikan lebih dari 15% per tahun akan semakin mendorong kebutuhan pengiriman kontainer, baik untuk impor maupun distribusi domestik. Artinya, permintaan terhadap layanan logistik laut akan terus meningkat seiring berkembangnya aktivitas perdagangan digital di tanah air.
Strategi agar Tetap Efisien di Tengah Biaya Tinggi
Sebagai pelaku usaha, Anda tentu tidak bisa hanya menunggu biaya freight kembali normal. Yang lebih penting adalah menyusun strategi adaptif, misalnya:
- Evaluasi Rantai Pasok: Pastikan supplier dan buyer memahami kondisi biaya saat ini, sehingga negosiasi harga produk bisa lebih fleksibel.
- Diversifikasi Pasar: Jangan hanya mengandalkan satu tujuan ekspor atau impor. Cari peluang pasar baru dengan biaya logistik yang lebih bersahabat.
- Teknologi dalam Logistik: Gunakan platform digital untuk memantau biaya, jadwal, dan status pengiriman secara real time. Dengan begitu, Anda bisa mengurangi risiko keterlambatan atau biaya tambahan.
Meski biaya freight masih tinggi, pengiriman container tetap menjadi pilihan utama bagi banyak bisnis di Indonesia. Kuncinya ada pada bagaimana Anda mengatur strategi logistik agar lebih adaptif, efisien, dan berorientasi pada jangka panjang.
Di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian, memiliki partner logistik yang bisa diandalkan sangatlah penting.
Di sinilah forwarder.ai hadir untuk membantu bisnis Anda. Dengan pendekatan berbasis teknologi dan transparansi biaya, platform dapat menjadi solusi cerdas dalam menghadapi tantangan freight cost tinggi.
Jadi, sekarang sudah tahu kan, kalau Anda saat ini butuh layanan jasa pengiriman cargo yang aman, terpantau secara real-time, biaya yang jelas, dan didukung banyak partner yang kredibel, maka semua solusinya ada di forwarder.ai.