SATARA: Sahabat Tanah Nusantara, Solusi Bijaksana untuk Kesuburan Tanah Indonesia

SATARA: Sahabat Tanah Nusantara, Solusi Bijaksana untuk Kesuburan Tanah Indonesia

Menyapa Tanah Nusantara

Tanah adalah anugerah yang tidak tergantikan. Dari rahimnya tumbuh kehidupan, dari kesuburannya lahir kemakmuran. Di tengah tantangan degradasi lahan dan menurunnya kualitas tanah pertanian nasional, muncul satu inisiatif besar yang membawa harapan baru bagi Indonesia: SATARA, Sahabat Tanah Nusantara.
Produk dolomit berkualitas ini hadir melalui Bandar Indonesia Grup (BIG), sebuah induk perusahaan yang menaungi ratusan anak usaha di berbagai sektor strategis, termasuk pertambangan dolomit di Jawa Timur.

SATARA bukan sekadar merek dolomit — ia adalah simbol komitmen industri nasional untuk menyeimbangkan kebutuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan petani. Melalui konsep “Solusi Bijaksana untuk Kesuburan Tanah Nusantara”, SATARA bertekad menjadi bagian penting dari perjalanan Indonesia menuju kemandirian pangan dan pertanian berkelanjutan.

Dolomit dan Peran Strategisnya untuk Pertanian Indonesia

Dolomit merupakan mineral penting yang berperan besar dalam menjaga keseimbangan pH tanah. Kandungan kalsium dan magnesium karbonat di dalamnya membantu menetralkan keasaman tanah, memperbaiki struktur, serta meningkatkan efektivitas penyerapan unsur hara oleh tanaman.

Di banyak daerah pertanian Indonesia, khususnya di lahan-lahan sawah intensif dan perkebunan rakyat, tanah telah mengalami penurunan tingkat kesuburan akibat penggunaan pupuk kimia berlebih. Inilah yang membuat dolomit menjadi unsur vital dalam program pemulihan kesuburan tanah nasional.

Menurut berbagai kajian, penggunaan dolomit mampu meningkatkan produktivitas tanaman hingga 20–40%, tergantung jenis tanaman dan kondisi lahan. Karena itu, kehadiran dolomit dengan kualitas tinggi seperti SATARA menjadi jawaban strategis bagi masa depan pertanian Indonesia.

Baca juga: Festival Lajengan Lomok Situbondo 2025: Tradisi yang Terbangkan Semangat

Lahirnya SATARA: Sahabat Tanah Nusantara

Baca Juga:
Tips Mengelola Keuangan Bisnis yang Sehat dan Berkelanjutan

Merek SATARA merupakan inovasi terbaru dari Bandar Indonesia Grup (BIG) melalui anak usahanya, Bandar Dolomit Nusantara Grup (BANDORA Grup).
Nama SATARA bukan sekadar singkatan, melainkan filosofi yang mencerminkan semangat persahabatan dengan tanah, sumber kehidupan seluruh makhluk.

SATARA didesain bukan hanya sebagai produk dolomit biasa, melainkan sebagai gerakan nasional untuk mengembalikan kesuburan tanah Indonesia dengan pendekatan ilmiah, efisien, dan ramah lingkungan.

Pada Jumat, 17 Oktober 2025, BIG secara resmi mendaftarkan merek dagang SATARA ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), sebagai bentuk keseriusan dalam membangun brand nasional yang kuat dan legal di mata hukum.

Bandar Indonesia Grup dan Jaringan 99 Titik Tambang

Bandar Indonesia Grup telah berkembang menjadi salah satu kelompok usaha besar dengan ratusan anak perusahaan yang bergerak di sektor energi, mineral, logistik, serta agroindustri.
Puluhan di antaranya memiliki konsesi tambang dolomit di Gresik, Lamongan, dan Tuban, Jawa Timur ~ tiga wilayah yang dikenal memiliki cadangan dolomit berkualitas tinggi di Indonesia.

Dalam waktu lima bulan ke depan, BIG akan mengaktifkan 99 titik tambang di 17 konsesi yang telah disiapkan. Langkah besar ini menandai komitmen korporasi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi dolomit nasional yang mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.

Kegiatan ini juga membuka lapangan kerja luas, meningkatkan pendapatan daerah, serta memperkuat rantai pasok industri mineral domestik.

Inovasi Bisnis Hijau: Dari Tambang Menuju Ketahanan Pangan

SATARA tidak berhenti di sektor pertambangan. Filosofi produksinya mengusung konsep “Bisnis Hijau Berkelanjutan”, di mana kegiatan eksplorasi mineral dilakukan secara bertanggung jawab dan berorientasi pada keberlanjutan ekosistem.

Dolomit SATARA bukan sekadar komoditas tambang, melainkan alat transformasi pertanian Indonesia. Dengan memperbaiki kualitas tanah dan produktivitas lahan, SATARA berkontribusi langsung terhadap ketahanan pangan nasional.

Baca Juga:
Panduan Memilih Jasa Sewa Rigging Berkualitas untuk Event Indoor dan Outdoor

Selain itu, strategi BIG juga diarahkan untuk membangun ekosistem kemitraan dengan pabrikan lokal agar nilai tambah ekonomi tetap berputar di dalam negeri.

Pendaftaran Merek SATARA di DJKI dan E-Katalog LKPP

Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi transparansi dan legalitas, Bandar Indonesia Grup telah memproses pendaftaran merek SATARA di DJKI dan tengah melanjutkan ke tahap E-Katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah).

Langkah ini memungkinkan produk dolomit SATARA untuk bertransaksi secara daring di seluruh Nusantara, termasuk melalui sistem pengadaan resmi pemerintah.
Dengan masuknya SATARA ke E-Katalog, petani, koperasi, hingga pemerintah daerah akan lebih mudah mendapatkan produk dolomit berkualitas dengan jaminan legalitas, mutu, dan harga bersaing.

Proyeksi Pembangunan Pabrik Dolomit Nasional

BIG juga tengah menyiapkan pembangunan dua pabrik dolomit besar di Lamongan dan Tuban dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta metrik ton per bulan.
Pabrik ini dirancang menggunakan teknologi penggilingan modern dan sistem kontrol mutu digital yang mampu menjaga konsistensi kadar mineral dalam setiap ton produk.

Selama masa konstruksi pabrik, BIG menjalankan program “Upah Giling Dolomit Mess 100”, yaitu pola kemitraan dengan pabrikan lokal yang diupayakan untuk memberdayakan pelaku usaha kecil menengah di sektor pertambangan dan penggilingan.

Kemitraan dengan Pabrikan Lokal: Upah Giling Dolomit Mess 100

Program Upah Giling Dolomit Mess 100 merupakan salah satu terobosan sosial-ekonomi yang dikembangkan BIG melalui BANDORA Grup.
Melalui model kemitraan ini, pabrikan dolomit setempat dapat ikut serta dalam rantai produksi SATARA dengan sistem bagi hasil yang transparan dan menguntungkan kedua belah pihak.

Skema ini diharapkan menjadi inspirasi bagi model bisnis tambang nasional lain, di mana keberlanjutan ekonomi daerah menjadi bagian integral dari pembangunan industri.

Baca Juga:
SATARA: Sahabat Tanah Nusantara, Langkah Besar Menuju Revolusi Kesuburan Tanah Indonesia

Baca juga: Launching Komunitas CAB Ciayo Aseek Bohay di Desa Karangsari Berlangsung Meriah

Dampak Ekonomi SATARA bagi Petani dan Daerah

Kehadiran SATARA membawa dampak ekonomi yang luas. Dengan meningkatnya produktivitas lahan, pendapatan petani dapat bertambah signifikan.
Selain itu, daerah-daerah penghasil dolomit seperti Gresik, Lamongan, dan Tuban akan menikmati peningkatan pajak daerah, serapan tenaga kerja, serta pertumbuhan UMKM pendukung.

BIG juga berkomitmen untuk mengalokasikan sebagian hasil usaha bagi kegiatan sosial dan pelatihan teknis bagi petani mengenai pemanfaatan dolomit secara optimal.

SATARA dan Cita-Cita Kemandirian Pangan Indonesia

Indonesia membutuhkan langkah konkret untuk memastikan keberlanjutan pangan nasional.
Dolomit SATARA adalah bagian dari solusi jangka panjang ~ bukan hanya menjaga kesuburan tanah, tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap pupuk impor.

Melalui dukungan teknologi, riset, dan kolaborasi lintas sektor, SATARA diharapkan menjadi motor penggerak menuju kemandirian pangan yang berbasis potensi sumber daya alam dalam negeri.

Testimoni dan Harapan dari Petani Nusantara

Banyak petani di Jawa Timur menyambut baik hadirnya SATARA. Mereka melihat dolomit ini sebagai “penolong tanah” setelah bertahun-tahun menghadapi penurunan hasil panen akibat tanah yang masam dan keras.
Harapan mereka sederhana: agar SATARA tidak hanya menjadi produk bisnis, melainkan gerakan nasional yang berpihak pada kesejahteraan petani.

SATARA, Menyuburkan Tanah, Menegakkan Keadilan Sosial

Dalam setiap butir dolomit SATARA, tersimpan cita-cita besar: menghidupkan kembali kesuburan tanah Indonesia.
Melalui kerja keras Bandar Indonesia Grup, kolaborasi pabrikan lokal, dan dukungan pemerintah, SATARA berpotensi menjadi ikon pertanian hijau Nusantara.

“Mari kita jaga Tanah Nusantara agar tetap gemah ripah loh jinawi, subur, dan membawa para penduduknya makmur bahagia,”
~ HRM. Khalilur R. Ab. S, Founder & Owner SATARA

Baca Juga:
Sukses Peluncuran Token Palapa, Bittime Raih 1 Juta Pengguna

Dengan semangat itu, SATARA hadir bukan sekadar produk ~ ia adalah gerakan moral dan ekonomi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.