Berita  

Lapas Banyuwangi Sulap Brandgang Jadi Lahan Pertanian Produktif

Redaksi

Banyuwangi – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan semangat inovasi, Lapas berhasil menyulap brandgang lahan sempit di antara bangunan dan tembok lapas menjadi area pertanian hijau yang produktif.

Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menjelaskan bahwa pemanfaatan lahan terbatas ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.

“Seluruh proses mulai dari penanaman bibit, penyiraman, perawatan, hingga pemupukan dilakukan langsung oleh warga binaan dengan pendampingan ketat petugas lapas,” ungkapnya, Senin (22/9/2025).

Pada panen perdana, Lapas Banyuwangi berhasil memetik hasil berupa 5 kilogram kacang panjang dan 5 kilogram tomat. Meski jumlahnya belum besar, hasil panen ini dimanfaatkan untuk konsumsi internal, sekaligus menjadi bukti bahwa lahan sempit pun dapat memberikan kontribusi nyata.

Lebih dari sekadar mendukung ketahanan pangan, program pertanian ini juga menjadi bagian dari pembinaan keterampilan warga binaan. Menurut Wayan, kegiatan bertani memberikan bekal positif yang dapat dimanfaatkan setelah bebas nanti.

“Dengan keterampilan ini, warga binaan diharapkan bisa lebih mudah berintegrasi kembali dengan masyarakat, bahkan berpeluang membuka usaha mandiri di bidang pertanian. Hal ini juga penting untuk menekan angka residivisme,” jelasnya.

Ke depan, Lapas Banyuwangi berencana mengembangkan varietas tanaman lain agar pemanfaatan brandgang semakin optimal. Inovasi ini menjadi bentuk nyata dedikasi Lapas Banyuwangi, tidak hanya dalam menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga dalam mencetak warga binaan yang produktif, mandiri, dan siap berkontribusi bagi pembangunan bangsa.

 

Baca Juga:
Pemilik Lahan Sengketa di Palangan Jangkar Lapor Polisi, Kuasa Hukum Soroti Peran Kepala Desa