Oleh : Azis Chemoth|Saromben.com
Rezeki itu tidak perlu kita kejar dengan mati-matian sampai lupa istirahat, lupa bersyukur, dan lupa hidup. Ia bukanlah buruan yang harus kita tangkap dengan segala cara. Rezeki sudah mengenal kita bahkan sebelum kita lahir. Ia tahu alamat kita, tahu siapa kita, tahu kapan waktunya datang. Tidak ada rezeki yang tersesat, dan tidak ada rezeki yang salah alamat, karena semua sudah diatur sesuai takaran Allah.
Kadang rezeki datang lewat kerja keras dan keringat yang menetes setiap hari. Kadang ia hadir lewat jalan yang tak pernah kita sangka sebuah peluang yang tiba-tiba muncul, pertemuan yang mengubah hidup, atau pertolongan yang datang di saat genting. Ada juga rezeki yang Allah titipkan lewat tangan orang lain, membuat kita belajar tentang arti berbagi dan saling menolong.
Namun, kita juga perlu mengingat bahwa rezeki bukan hanya soal uang dan harta. Kesehatan, ketenangan hati, keluarga yang hangat, sahabat yang tulus, bahkan napas yang masih bisa kita hirup hari ini itu semua bagian dari rezeki yang sering kita lupakan.
Tugas kita hanyalah berusaha sebaik mungkin, bekerja dengan jujur, dan menjaga hati tetap lapang. Jangan khawatir tentang jumlahnya, karena setiap yang menjadi jatah kita tidak akan pernah meleset, dan yang bukan untuk kita, tak akan pernah bisa kita genggam, sekeras apa pun kita berusaha. Percayalah, apa yang Allah tetapkan selalu datang tepat waktu tidak terlambat, tidak terburu-buru, selalu sesuai kebutuhan dan kemampuan kita menerimanya.
Karena itu, tetaplah berikhtiar, tetaplah berdoa, dan biarkan Allah mengatur sisanya. Rezeki itu datang bukan karena kita mengejarnya mati-matian, tapi karena kita percaya bahwa Sang Pemberi Rezeki tak pernah lupa alamat kita.
