Gen X dan Milenial Rentan 17 Jenis Kanker, Ini Penjelasannya

Saromben
Jenis Kanker
Ilustrasi

Sebuah penelitian berskala besar yang baru-baru ini diterbitkan dalam Lancet Public Health mengungkap kabar mencemaskan: generasi yang lahir setelah 1965 hingga 1990, yaitu generasi X dan milenial, ini menunjukkan risiko lebih tinggi terkena 17 jenis kanker. Fakta ini menjadi perhatian besar di dunia medis dan publik global karena menyiratkan adanya tren baru dalam epidemiologi kanker yang belum sepenuhnya dipahami.

Temuan Penelitian: Kanker Semakin Muda Usianya

Penelitian yang dipimpin oleh epidemiolog kanker dari American Cancer Society, Hyuna Sung, menggunakan dua basis data besar yakni:

  • North American Association of Central Cancer Registries (NAACCR)

  • U.S. National Center for Health Statistics (NCHS)

Data tersebut mencakup:

  • Hampir 24 juta diagnosis kanker

  • Lebih dari 7 juta kematian akibat kanker

  • 34 jenis kanker

  • Dibagi dalam kelompok kelahiran lima tahunan sejak 1920 hingga 1990

Kanker yang Menunjukkan Peningkatan

Dari 34 jenis kanker yang dianalisis, 17 menunjukkan peningkatan signifikan pada generasi muda, terutama:

  • Kanker kolorektal

  • Kanker pankreas

  • Kanker ginjal

  • Kanker usus halus

  • Kanker hati (terutama pada perempuan)

  • Kanker saluran empedu

  • Kanker endometrium

  • Kanker testis

Yang paling mengkhawatirkan adalah kanker kolorektal, dengan pertumbuhan kasus yang terus meningkat di usia muda selama beberapa dekade terakhir.

Mengapa Risiko Kanker Meningkat di Generasi Ini?

Walau belum ada jawaban pasti, para ahli memiliki sejumlah hipotesis kuat terkait penyebab tren ini. Di antara yang paling menonjol adalah perubahan drastis dalam gaya hidup dan lingkungan selama beberapa dekade terakhir.

1. Obesitas: Tersangka Utama

  • Menurut American Cancer Society, 20% kasus kanker di AS berkaitan langsung dengan kelebihan berat badan.

  • Prevalensi obesitas meningkat tajam:

    • 1980: 13% orang dewasa

    • 2008: 34%

    • Sekarang: >40% orang dewasa dan ~20% anak-anak/remaja

Baca Juga:
Olahraga Terbaik untuk Jantung Anda, Apa Saja?

Obesitas memicu peradangan kronis, resistensi insulin, dan perubahan hormon yang semuanya meningkatkan risiko kanker.

2. Gaya Hidup Sedentari

  • Banyak dari generasi muda yang menghabiskan waktu lebih lama duduk, baik karena pekerjaan digital maupun hiburan berbasis layar.

  • Aktivitas fisik yang rendah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker usus, payudara, dan rahim.

3. Pola Makan Modern

  • Diet tinggi gula, lemak jenuh, dan makanan olahan menjadi bagian dari rutinitas banyak generasi muda.

  • Konsumsi serat yang rendah dan jarang makan makanan segar berdampak negatif pada kesehatan mikrobioma usus, yang erat kaitannya dengan kanker kolorektal.

4. Paparan Lingkungan dan Kimia

  • Kandungan mikroplastik, pestisida, serta bahan pengawet kimia dalam makanan dan air dapat menjadi faktor karsinogenik.

  • Generasi muda tumbuh di era dengan paparan bahan kimia yang jauh lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.

5. Penggunaan Obat dan Antibiotik

  • Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat mengganggu mikrobioma usus, memicu peradangan, dan meningkatkan risiko kanker.

  • Banyak obat lain, termasuk hormon sintetis, juga sedang diteliti atas potensi hubungannya dengan perkembangan kanker.

Kanker Kolorektal di Kalangan Muda

Kanker kolorektal menjadi perhatian khusus karena:

  • Terjadi peningkatan signifikan di usia <50 tahun

  • Banyak pasien muda tidak memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko klasik

  • Skrining rutin baru dimulai di usia 45 tahun, sehingga banyak kasus terdiagnosis terlambat

Menurut Profesor Otis Brawley dari Johns Hopkins University, “Tren ini nyata dan terlihat jelas di lapangan. Hampir semua onkologis mengalaminya dalam praktik harian mereka.”

Apakah Kanker Masih Umum di Usia Muda?

Penting untuk diingat bahwa secara absolut, kanker tetap relatif jarang terjadi pada kelompok usia muda. Mayoritas kasus kanker masih terjadi pada mereka yang berusia di atas 50 tahun. Namun, laju peningkatan kasus kanker pada generasi muda cukup signifikan untuk menimbulkan kekhawatiran dan perlunya intervensi dini.

Baca Juga:
Manfaat Berjemur Pagi untuk Kesehatan Tulang yang Wajib Kamu Tahu

Kematian Akibat Kanker: Tren Campur Aduk

Secara umum, kemajuan pengobatan dan deteksi dini membuat angka kematian akibat kanker menurun. Namun, ada beberapa pengecualian yang mencemaskan:

Kematian Meningkat pada:

  • Kanker endometrium

  • Kanker saluran empedu intrahepatik

  • Kanker kandung empedu

  • Kanker kolorektal

  • Kanker testis

  • Kanker hati (pada perempuan)

Hal ini memperkuat urgensi pemahaman lebih lanjut tentang faktor risiko yang berkembang pada generasi muda.

Apa yang Harus Dilakukan? Langkah Pencegahan

Mengingat belum ada kepastian mutlak tentang penyebab tunggal, pendekatan pencegahan multipel menjadi kunci.

1. Perubahan Gaya Hidup

  • Menjaga berat badan ideal

  • Rutin berolahraga (150 menit/minggu aktivitas sedang)

  • Menghindari makanan ultra-olahan

  • Membatasi konsumsi alkohol dan tidak merokok

2. Skrining Dini

  • Diskusikan dengan dokter jika memiliki riwayat keluarga kanker

  • Mulai pemeriksaan kolorektal sebelum usia 45 tahun jika punya faktor risiko

3. Perbaiki Keseimbangan Mikrobioma

  • Perbanyak konsumsi probiotik dan prebiotik alami seperti yoghurt, tempe, pisang

  • Hindari penggunaan antibiotik tanpa indikasi medis jelas

4. Edukasi dan Kesadaran

  • Tingkatkan literasi kesehatan di kalangan muda

  • Dorong pemeriksaan rutin dan deteksi dini meskipun tidak memiliki gejala

Penutup

Studi ini menjadi alarm dini yang tidak bisa diabaikan. Generasi muda bukan lagi kebal terhadap kanker. Bahkan, mereka menunjukkan tren kenaikan yang signifikan, meskipun masih dalam jumlah absolut yang lebih kecil dibanding usia tua.

Dengan memahami faktor-faktor risiko dan pola hidup modern yang berpotensi memicu kanker, kita bisa mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi kesehatan jangka panjang. Kanker bukan hanya masalah usia, tapi juga gaya hidup.

FAQ Seputar Kanker pada Generasi Muda

1. Mengapa kanker kolorektal meningkat pada usia muda?
Karena pengaruh diet rendah serat, gaya hidup sedentari, dan gangguan mikrobioma usus akibat antibiotik.

Baca Juga:
Rahasia Ampuh Atasi Jerawat Membandel, Yuk Coba Sekarang!

2. Apakah obesitas langsung menyebabkan kanker?
Tidak secara langsung, tapi menciptakan lingkungan tubuh yang mendukung pertumbuhan sel abnormal.

3. Apakah gaya hidup bisa sepenuhnya mencegah kanker?
Tidak 100%, tapi gaya hidup sehat sangat signifikan dalam menurunkan risiko.

4. Apakah vaksin HPV juga penting?
Ya. Vaksin HPV bisa mencegah kanker serviks dan jenis kanker lainnya yang terkait dengan virus HPV.

Jika kamu berada di kelompok usia Gen X atau milenial, kini saatnya memperhatikan kesehatan lebih serius. Jangan tunda perubahan kecil yang berdampak besar di masa depan.