Religi  

5 Ilmu yang Wajib Dikuasai Sebelum Seseorang Layak Dipanggil Ustadz

Redaksi

Tidak semua orang pantas dipanggil ustadz. Menurut Khairul Rahman, wartawan asal Situbondo, ada lima ilmu pokok yang wajib dikuasai sebelum seseorang layak menyandang gelar ustadz: tajwid, nahwu, sharaf, mantiq, dan balaghah. Tanpa penguasaan ilmu-ilmu ini, gelar ustadz hanya sebatas sebutan tanpa dasar keilmuan.

Situbondo – Gelar ustadz sering disematkan dengan mudah kepada siapa saja yang pandai berceramah atau mengajar mengaji. Namun, tidak semua orang pantas menyandang sebutan mulia ini. Ada syarat ilmu yang harus dikuasai agar seseorang benar-benar layak dipanggil ustadz.

Hal ini disampaikan oleh Khairul Rahman, wartawan asal Situbondo sekaligus alumni salah satu pondok pesantren di Kapongan. Dalam bincang santai di padepokan Noto Silo, dusun Tanjung Sari Timur, desa Tanjung Kamal, ia menegaskan bahwa ada lima ilmu pokok yang wajib dipelajari oleh seorang ustadz: tajwid, nahwu, sharaf, mantiq, dan balaghah.

Menurutnya, tanpa penguasaan lima ilmu tersebut, seorang ustadz hanya akan pandai berbicara tanpa landasan keilmuan yang kokoh.

1. Ilmu Tajwid: Dasar Membaca Al-Qur’an

Tajwid adalah ilmu membaca Al-Qur’an sesuai makhraj (tempat keluarnya huruf) dan sifat huruf. Kesalahan membaca satu huruf saja bisa mengubah arti ayat. Karena itu, seorang ustadz wajib menguasai tajwid agar tidak menyesatkan umat.

Baca juga: Sejarah Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo (internal link)

2. Ilmu Nahwu: Tata Bahasa Arab

Nahwu berfungsi memahami posisi kata dalam kalimat bahasa Arab (i’rab). Ilmu ini membantu menafsirkan ayat Al-Qur’an atau hadis dengan tepat. Tanpa nahwu, arti bisa berubah hanya karena salah meletakkan kata.

Referensi: NU Online – Pentingnya Ilmu Nahwu dan Sharaf

3. Ilmu Sharaf: Perubahan Bentuk Kata

Sharaf mempelajari perubahan bentuk kata (morfologi) dalam bahasa Arab. Dengan ilmu ini, ustadz bisa memahami akar kata dan makna yang lebih mendalam. Misalnya, kata kerja (fi’il) bisa berbeda arti tergantung bentuknya.

Baca Juga:
Majelis Mahabbah Lumajang Kecam Trans7 atas Tayangan yang Dinilai Melecehkan Pesantren

4. Ilmu Mantiq: Logika dalam Berpikir

Mantiq atau logika adalah ilmu berpikir runtut dan sistematis. Seorang ustadz yang menguasai mantiq bisa menjawab pertanyaan umat dengan penjelasan yang jelas, terstruktur, dan mudah dipahami.

Baca juga: Haul KHR. Fawaid As’ad dan Semangat Beradab

5. Ilmu Balaghah: Keindahan Bahasa

Balaghah adalah ilmu retorika dan keindahan bahasa Arab. Ustadz yang menguasai balaghah mampu menyampaikan isi Al-Qur’an dan hadis dengan indah, menyentuh hati, sekaligus menjelaskan keajaiban susunan ayat.

Referensi: Republika – Keindahan Bahasa Al-Qur’an.

Photo: Khairul Rahman Jaket Putih Berkopyah

Menjadi Ustadz: Antara Gelar dan Tanggung Jawab

Khairul Rahman menegaskan, gelar ustadz bukan hanya simbol sosial. Gelar ini adalah amanah besar yang menuntut penguasaan ilmu agama secara mendalam.

“Seorang ustadz bukan hanya dituntut pandai berbicara, tapi harus kokoh dalam keilmuan. Umat butuh bimbingan dari orang yang benar-benar berilmu, bukan sekadar retorika,” ujarnya.

Refleksi untuk Kita Semua

Menyandang gelar ustadz berarti siap memikul tanggung jawab besar. Bukan sekadar dipanggil karena kemampuan berbicara, melainkan karena kedalaman ilmu. Lima cabang ilmu ini menjadi fondasi agar seorang ustadz benar-benar mampu membimbing umat menuju jalan yang lurus.

Pertanyaannya, sudahkah guru, pendakwah, dan pembimbing agama kita benar-benar menguasai lima ilmu pokok tersebut?