JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan teknologi, termasuk artificial intelligence (AI), guna meningkatkan daya saing dan menembus pasar ekspor.
Menurut Mendag, AI dapat membantu UMKM dalam mengidentifikasi target pasar, memahami regulasi perdagangan luar negeri, serta menciptakan desain produk yang menarik. “UMKM harus berani berinovasi dan siap beradaptasi. Dengan AI, mereka bisa mendapatkan informasi lebih cepat dan mudah,” ujarnya, Jumat (21/2/2025).
Selain meningkatkan daya saing, penerapan AI diyakini dapat mempercepat pertumbuhan jumlah pelaku usaha di Indonesia. Saat ini, rasio wirausaha Indonesia masih 3,47 persen, tertinggal dari Malaysia dan Thailand yang sudah di atas 4 persen. Mendag menegaskan, rasio ini harus mencapai 10–12 persen agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045.
Untuk mendukung ekspor UMKM, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjalankan tiga program utama: perluasan pasar ekspor, pengamanan pasar dalam negeri, dan peningkatan UMKM agar mampu bersaing di pasar global. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah fasilitasi business matching antara UMKM dan calon pembeli. Pada Januari 2025, kegiatan ini telah menghasilkan kontrak dagang senilai 5,2 juta dolar AS dan akan rutin dilaksanakan setiap bulan.
Dengan pemanfaatan teknologi dan dukungan pemerintah, UMKM diharapkan mampu tumbuh lebih pesat dan berkontribusi dalam mendorong Indonesia menjadi negara maju.