Jumat Berkah: Satlantas Polres Situbondo Bagikan 150 Kotak Nasi kepada Warga di Empat Titik Kota

Situbondo ~ Jumat pagi di Kota Situbondo selalu membawa suasana tersendiri, terutama ketika Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Situbondo kembali menjalankan program rutin mereka, “Jumat Berkah.” Sebanyak 150 kotak nasi dibagikan kepada masyarakat yang beraktivitas di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jalan Diponegoro, Jalan Pemuda, dan Jalan Argopuro, sebelum tim kembali ke Ahmad Yani sebagai titik pengakhiran distribusi. Kegiatan ini menjadi cerminan nyata kepedulian jajaran kepolisian terhadap warga, sekaligus memperkuat hubungan emosional antara polisi dan masyarakat.

Aksi sosial ini berlangsung sejak pukul 09.00 WIB, ketika sebagian besar warga masih menjalankan aktivitas pagi: bekerja, berdagang, atau sekadar melintas menuju tempat tujuan masing-masing. Personel Satlantas tampil dengan seragam lengkap sekaligus senyum ramah, menyapa warga sambil membagikan nasi kotak. Pemandangan sederhana yang sarat makna ini menjadi bukti bahwa polisi tidak hanya berfungsi sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pelindung, sahabat, serta pengayom masyarakat.

Jumat Betkah

Awal Kegiatan di Jalan Ahmad Yani: Mengawali Hari dengan Senyum dan Kepedulian

Jalan Ahmad Yani sebagai titik pertama pembagian nasi dipilih karena merupakan jalur utama yang padat setiap pagi. Banyak pedagang kecil, tukang becak, karyawan toko, penyapu jalan, hingga pengendara umum yang melintas. Dengan membawa kotak-kotak nasi yang telah disiapkan sejak dini hari, personel Satlantas Polres Situbondo membagikan makanan tersebut kepada siapapun yang mereka temui.

Kasat Lantas Polres Situbondo (AKP Nanang Hendra Irawan) menegaskan bahwa aksi sosial ini bukan sekadar seremonial.

“Ini kegiatan rutin yang kami lakukan setiap Jumat. Kami ingin Polri hadir dengan wajah humanis, mengedepankan kepedulian, dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, Jumat Berkah adalah bentuk komitmen untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat dan kepolisian. Polisi yang biasanya ditemui dalam konteks penegakan aturan kini hadir dengan pendekatan yang lebih lembut, membuka ruang dialog dan keakraban.

Baca Juga:
Polisi Ungkap Pencurian Mobil di Lumajang, 2 Tersangka Ditangkap

Di sepanjang jalan tersebut, banyak warga yang mengucapkan terima kasih. Beberapa bahkan mengaku kegiatan ini membantu mereka menghemat pengeluaran harian.

Seorang tukang becak mengatakan, “Saya senang sekali. Biasanya pagi-pagi belum sarapan karena harus nunggu penumpang dulu. Ini sangat membantu,” ujarnya sambil tersenyum.

Berlanjut ke Jalan Diponegoro: Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas dengan Pendekatan Humanis

Selesai dari Ahmad Yani, rombongan bergerak ke Jalan Diponegoro, salah satu jalur penting yang ramai oleh pedagang, pengguna jalan, dan aktivitas pasar. Pembagian nasi kotak dilakukan cepat namun tertib, tanpa mengganggu arus lalu lintas.

Selain membagikan nasi, personel Satlantas juga menyisipkan pesan penting mengenai keselamatan berkendara. Namun, cara penyampaiannya tidak seperti imbauan kaku ala formalitas, melainkan obrolan santai yang lebih mudah diterima masyarakat.

Jumat Berkah

Mereka mengingatkan warga untuk:

selalu menggunakan helm berstandar SNI,

tidak melaju berlebihan,

mematuhi rambu dan lampu lalu lintas,

tidak menggunakan ponsel saat berkendara,

menjaga kendaraan tetap laik jalan.

“Kami ingin masyarakat sadar bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Ketika polisi memberikan edukasi sambil berbagi makanan, suasana menjadi jauh lebih cair dan saling menghormati,” ujar salah satu petugas.

Di kawasan ini, sambutan masyarakat juga sangat antusias. Para pekerja harian, terutama pedagang sayur dan buruh angkut, merasa diperhatikan dan dihargai. Kehadiran polisi menjadi sesuatu yang mereka nantikan karena membawa suasana positif dan penuh kebaikan.

Jalan Pemuda: Menjangkau Warga dengan Aktivitas Paling Padat

Setelah setengah dari total kotak nasi terbagi, rombongan melanjutkan perjalanan ke Jalan Pemuda, salah satu kawasan paling padat aktivitas. Sepanjang jalan tersebut, terlihat senyum-senyum warga ketika petugas menghampiri mereka.

Petugas Satlantas sangat berhati-hati agar tidak mengganggu arus lalu lintas yang cukup sibuk. Mereka menunggu di titik aman sebelum menyerahkan kotak nasi kepada pengendara yang perlahan berhenti di lampu merah.

Baca Juga:
Polda Bali Sidak Beras di Denpasar, Tidak Temukan Praktik Oplosan

Di sini petugas kembali menyampaikan edukasi singkat mengenai keselamatan lalu lintas. Pendekatannya lebih personal, karena mereka berbicara langsung pada setiap warga yang menerima nasi. Cara ini dinilai efektif karena pesan moral dapat diterima dengan lebih nyaman, tanpa tekanan.

Jumat Berkah

Seorang pengendara Sri wahyuni mengungkapkan, “Saya bangga polisi turun seperti ini. Mereka benar-benar dekat dengan masyarakat. Tidak hanya menindak, tapi juga peduli,” ujarnya.

Program Jumat Berkah menyentuh mereka yang mungkin selama ini kurang mendapat perhatian, seperti pekerja pasar, pengangkut barang, penarik becak, hingga masyarakat kecil yang bekerja sejak subuh.

Jalan Argopuro: Sentuhan Akhir Sebelum Kembali ke Ahmad Yani

Titik terakhir distribusi ada di Jalan Argopuro, kawasan kota yang juga memiliki arus kendaraan cukup ramai. Di lokasi ini, pembagian nasi dilakukan dengan lebih teratur karena kondisi jalan yang lebar memudahkan petugas memilih titik aman.

Petugas membagikan nasi sambil melontarkan pesan ramah:

“Hati-hati di jalan, Pak.”

“Jangan lupa pakai helm.”

“Jaga keselamatan, Bu.”

Kalimat sederhana ini terkadang cukup untuk mengingatkan masyarakat agar lebih tertib berlalu lintas. Pendekatan humanis seperti ini bisa memberikan efek jangka panjang karena masyarakat cenderung lebih menerima pesan keselamatan ketika disampaikan dengan cara yang tidak menggurui.

Setelah memastikan seluruh kotak nasi terbagi habis, rombongan kembali ke Jalan Ahmad Yani sebagai titik akhir evaluasi. Di lokasi itu, para petugas menyempatkan diri beristirahat sebentar, kemudian berdialog ringan mengenai jalannya kegiatan hari ini.

Jumat berkah

Makna dari Program Jumat Berkah: Lebih dari Sekadar Membagi Makanan

Kegiatan Jumat Berkah ini bukan hanya bagi-bagi nasi. Di balik aksi sederhana tersebut, tersirat beberapa makna penting:

1. Mendekatkan Polisi dengan Masyarakat

Baca Juga:
Estafet Kepemimpinan di GARDA Republik Indonesia: Suwasik Resmi Jabat Ketua DPD, Partai Garda RI Jatim Tegaskan Loyalitas Satu Komando

Dengan turun langsung ke jalan dan menyapa warga, polisi menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat. Mereka hadir sebagai teman, bukan hanya sebagai pengatur lalu lintas.

2. Edukasi Keselamatan yang Lebih Efektif

Edukasi yang disampaikan sambil berbagi makanan membuat warga lebih menerima pesan. Tidak ada kesan memaksa, sehingga kesadaran bisa tumbuh secara alami.

3. Menguatkan Kepercayaan Publik

Saat polisi berbuat baik dan peduli, kepercayaan masyarakat meningkat. Ini modal penting bagi kepolisian dalam menjalankan tugas lainnya.

4. Memberikan Dampak Sosial Langsung

Bagi sebagian warga kecil, sarapan gratis bisa sangat berarti. Ini membantu mereka mengurangi beban biaya harian, meski hanya sedikit.

5. Menjalankan Fungsi Polri Sebagai Pelindung dan Pengayom

Program ini membuktikan bahwa kepolisian tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada aspek sosial kemanusiaan.

Respons Warga: Dukungan dan Apresiasi Mengalir

Kegiatan Jumat Berkah ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan masyarakat. Banyak warga yang berharap kegiatan serupa terus dilakukan. Bahkan beberapa tokoh masyarakat menilai program ini mampu menjadi jembatan komunikasi yang baik antara polisi dan rakyat.

“Kami merasa diperhatikan. Kalau bisa, kegiatan ini terus dilanjutkan. Polisi jadi makin dekat dengan kami,” ujar salah satu pedagang kaki lima.

Beberapa warga lainnya memberikan dukungan moral dan turut menyebarkan informasi positif mengenai kegiatan ini di media sosial, sehingga membantu memperkuat citra humanis Polri.

Komitmen Satlantas Polres Situbondo: Merawat Kepercayaan Publik

Kasat Lantas Polres Situbondo menegaskan bahwa agenda sosial ini akan terus dilakukan sebagai bentuk konsistensi pelayanan publik.

“Ini bukan sekali dua kali. Ini adalah komitmen kami. Selama masyarakat membutuhkan, kami akan terus hadir,” katanya.

Baca Juga:
Prabowo Minta Timnas Tampil Maksimal Lawan Jepang di Kualifikasi

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan Jumat Berkah bukan hanya sekadar membagi makanan, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi dan membuka ruang interaksi positif.

Kesimpulan: Jumat Berkah Menjadi Jembatan Tulus Antara Polisi dan Masyarakat

Kegiatan Jumat Berkah Satlantas Polres Situbondo dengan membagikan 150 kotak nasi di empat titik penting kota ~ Ahmad Yani, Diponegoro, Pemuda, dan Argopuro ~ menjadi contoh nyata kepedulian kepolisian dalam membangun hubungan harmonis dengan masyarakat.

Melalui kegiatan yang konsisten dan penuh nilai kemanusiaan ini, polisi tidak hanya menyampaikan pesan keselamatan lalu lintas, tetapi juga menyebarkan kebaikan dan harapan. Warga menyambut dengan hangat, menunjukkan bahwa program seperti ini sangat bernilai dan dibutuhkan.

Dengan kedisiplinan, kepedulian, dan sentuhan humanis, Satlantas Polres Situbondo menunjukkan bahwa Polri adalah pelindung yang hadir bukan hanya saat ada masalah, tetapi juga dalam momen sederhana yang membawa manfaat nyata.

https://Saromben.com